Jelang Puncak Kemarau, Ini 3 Kecamatan Di Sukoharjo Langganan Kekeringan
Penulis : Danang Satria Nugraha
Hingga awal Juli ini belum ada daerah yang mengajukan permintaan dropping air bersih menjelang puncak musim kemarau di Sukoharjo. Minggu, 2 Juli 2023 - 18:19 WIB. |
Orbitnews.com,SUKOHARJO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo menyebut hingga awal Juli ini belum ada daerah yang mengajukan permintaan dropping air bersih untuk mengatasi kekeringan.
“Sampai saat ini belum ada yang meminta droping air bersih, kami sudah menyiapkan 200 tangki air bersih dengan kapasitas masing-masing 4.000 liter. Kami juga mengimbau masyarakat untuk bijak dalam memanfaatkan air bersih,” kata Kepala BPBD Sukoharjo, Ariyanto Mulyatmojo, Minggu (2/7/2023) kepada Orbitnews.com,SUKOHARJO
Kendati demikian, BPBD Sukoharjo telah melakukan pemetaan wilayah mana saja yang biasanya langganan kekeringan. Ariyanto menjelaskan, ada tiga Kecamatan yang menjadi langganan kekeringan yakni Weru, Bulu, dan Tawangsari. Wilayah yang berpotensi kekeringan di Kecamatan Weru meliputi Desa Karangtengah, Desa Krajan, Desa Jatingarang, Desa Karangmojo, dan Desa Tawang.
Sementara di wilayah Kecamatan Bulu tingkat kekeringan rawani terjadi di Desa Kamal dan Ngasinan. Sedangkan di Kecamatan Tawangsari wilayah rawan kekeringan tinggi berada di Desa Watubonang dan Desa Pundungrejo.
Sejak 2019 lalu hingga 2022 dropping air bersih mengalami penurunan yang cukup signifikan di Sukoharjo. Pada 2019 BPBD Sukoharjo masih menyalurkan sekitar 1.450 an tangki air.
Kemudian pada 2020-2021 masing-masing sekira 450 tangki air bersih. Pada 2022 jumlah dropping air tak mencapai angka tersebut (tak ada angka pastinya). Penurunan tersebut terjadi karena kekurangan air bersih sudah banyak yang teratasi. Seperti di Watulumbung, Desa Watubonang, Kecamatan Tawangsari yang dibangun sumur dalam. Selain itu adanya pamsimas di Desa cukup membantu, meski saat musim kemarau panjang pasokan air tidak mencukupi kebutuhan air bersih warga.
Komentar
Posting Komentar