Miris! Pertanian Terancam: Jumlah Petani Anjlok dan Generasi Muda Kehilangan Minat!

 Penulis: Slamet Ridwanto 

Sejumlah petani Sendang memanen padi di Kelurahan Jatingarang, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, (7/6/2023).

ORBITNews.com, SUKOHARJO — Krisis petani! Minat Generasi Muda Surut, para petani semakin resah. Fenomena ini memunculkan kekhawatiran yang mendalam terhadap masa depan pertanian di Kelurahan Jatingarang.

Menurut data Badan Pusat Statistika (BPS) (2021), terdapat 975.600 generasi milenial yang berkontribusi dalam pertanian di Jawa Tengah. Sebagian besar penduduk Kabupaten Sukoharjo bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2019), Kecamatan Weru memiliki lahan persawahan 4.039 hektar dan Kelurahan Jatingarang memiliki lahan persawahan 171 hektar. Pada saat ini, hampir semua petani dan buruh tani yang terdapat di Kelurahan Jatingarang ialah petani-petani yang tergolong tua.

Hal ini berdampak besar pada produksi pertanian, karena semakin sedikit petani yang bertani, makanan dan pasokan pertanian menjadi terancam.Salah satu faktor utama yang menjadi penyebab menurunnya jumlah petani adalah minimnya minat generasi muda untuk terjun ke dalam profesi pertanian. Banyak anak muda yang lebih tertarik dengan pekerjaan di sektor industri atau bidang jasa, yang dianggap lebih menjanjikan dan modern.

Beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa generasi muda kurang tertarik menjadi petani antara lain adalah rendahnya pendapatan dalam pertanian, kurangnya akses ke teknologi modern, serta perubahan gaya hidup yang mengarah pada urbanisasi.

Menurut petani di daerah Jatingarang, Suparjo, beliau berpendapat.

" penurunan jumlah petani dan minimnya minat generasi muda dalam pertanian adalah permasalahan yang sangat memprihatinkan. Menurutnya, pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam menjaga ketahanan pangan, keberlanjutan lingkungan, dan kehidupan pedesaan." Unkap Suparjo (Rabo, 6 juni 2023 )

Di sisi lain, ada juga pendapat dari petani lain di daerah tersebut, yaitu Rujilah. Beliau berpendapat. 

" anaknya tidak tertarik untuk melanjutkan pekerjaan menjadi petani, dan ada beberapa faktor yang membuatnya kehilangan minat seperti upaya yang dilakukan gak sejalan dengan hasil yang didapatkan." Ujarnya (Rabo, 6 juni 2023 )

Dalam menghadapi tantangan ini, pemerintah perlu melakukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan minat generasi muda terhadap pertanian. Salah satu solusinya adalah dengan memperkenalkan program pendidikan dan pelatihan yang lebih menarik tentang pertanian di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.

Selain itu, pemerintah juga perlu memberikan insentif dan dukungan finansial kepada para petani, termasuk pemuda yang tertarik untuk terlibat dalam pertanian. Program-program pemberdayaan petani dan pemuda di bidang pertanian harus diperkuat untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan sektor ini.

Tak dapat dipungkiri bahwa pertanian adalah tulang punggung perekonomian kita, dan keberlanjutan sektor ini sangat penting bagi keberlangsungan masyarakat kita. Oleh karena itu, upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan generasi muda sangatlah penting untuk memastikan masa depan pertanian yang cerah dan berkelanjutan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jelang Imlek 2023 Di Solo,Ribuan Lampion Hiasi Kawasan Pasar Gede

Para Buruh Tani yang Terancam Pekerjaanya, Karena Mesin Pemanen Padi

truk box tabrak talang air di atas jalan yang melintang di Karanganyar